Glide Slope (GS) atau Glide Path (GP) adalah salah
satu alat bantu pendaratan presisi navigasi penerbangan yang memberikan
informasi azimuth kepada pesawat sebesar 3° terhadap runway. Glide Slope maupun
Glide Path peratalannya sama yang membedakan hanya penyebutannya saja. Jadi gak
usah bingung lagi ya ! Glide
Slope bekerja pada frekuensi UHF antara 328.6 MHz – 335.4 MHz dengan jangkauan
penerimaan ± 10 NM. Antena Glide Slope
terletak pada jarak ±300 m dari threshold pendaratan dan ±120 m dari centre line
landasan.
Prinsip kerja Glide Slope adalah untuk memberikan informasi
sudut pendaratan pada bidang vertikal. Untuk menghasilkan hal tersebut antena
Glide Slope dipasang pada tiang vertikal, satu antena di atas antena yang lain.
Tanah di depan antena Glide Slope berfungsi sebagai reflektor dan sudut
pendaratan (sudut Glide Slope) ditentukan oleh tinggi antena terhadap tanah.
Karena
tanah berfungsi sebagai reflektor adalah penting supaya daerah/tanah di depan
antena Glide Slope dijaga tetap rata (sesuai persyaratannya) dan bebas
halangan. Peralatan Glide Slope identik dengan peralatan Localizer, kecuali:
v
Sistem antena terdiri dari 2 antena
untuk tipe NR (Null Referance) dan SBR (Side Band Referance) dan
3 antena tipe M-Array (Capture Effect) serta sebuah antena field monitor untuk
memonitor course position dan course width pancaran Glide Slope.
v
Sistem monitor terdiri dari dua near
field monitor yang menerima sinyal monitor dari antena field monitor. Jika
sinyal monitor tidak sesuai dengan preset limit, akan terjadi indikasi alarm
dan control unit akan mentransfer atau shutdown pemancar.
Ada
tiga tipe sistem antena Glide Slope untuk mengatasi macam-macam kondisi lokasi:
1) Null
Referance Glide Sl
1.
Antena Null Referance
Antena Null Reference system adalah konfigurasi yang
sederhana dan digunakan apabila kondisi lokasi yang akan dipasang antena Glide
Slope adalah rata di bagian depan antena sampai 450 m. Sistem antena terdiri
dari dua antena yang dipasang pada tiang, satu antena dipasang di atas antena
yang lain secara vertikal.
Antena bagian bawah memancarkan Course sinyal CSB saja, dan dipasang pada
tinggi (h) kira-kira 5 x panjang gelombang dari atas tanah. Antena bagian bawah
ini menghasilkan lobe utama (major lobe) dengan sudut 3º pada bagian tengahnya.
Antena bagian atas dipasang dua kali tinggi antena bagian bawah (2h) dan
memancarkan sinyal SBO saja. Antena bagian atas ini menghasilkan pancaran 2
(dua) lobe dan minimum (nol) pada sudut 3º.
Hasil kombinasi di udara dari sinyal CSB hasil antena bagian bawah dan sinyal
SBO hasil antena bagian atas, menghasilkan DDM=0 pada sudut 3º dengan modulasi
150 Hz mendominasi bagian bawah sudut Glide Slope dan modulasi 90 Hz
mendominasi bagian atas sudut Glide Slope.
2. Side Band Reference (B-Type) System
Sideband Referance system dipasang apabila kondisi lokasi yang akan dipasang
Glide Slope dimana bagian depan dari antena Glide Slope terdapat tanah
lapang/daerah yang curam.
Sistem antena terdiri dari dua antena yang dipasang pada tiang, satu antena
dipasang di atas antena yang lain secara vertikal tetapi tinggi antena (h)
berbeda dengan tinggi antena Null Referance System.
Antena bawah dipasang tinggi h/2, memancarkan sinyal CSB dan SBO dan
menghasilkan lobe utama 2 kali sudut Glide Slope. Antena atas dipasang tinggi
3h/2 dan memancarkan sinyal SBO saja dan menghasilkan beberapa lobe dengan null
(sinyal null) pertama pada 4º (first null centered on 4º). Perubahan tinggi
antena dan kombinasi sinyal menghasilkan pola radiasi Glide Slope sedemikian
hingga pengaruh yang disebabkan oleh tanah lapang/daerah di depan antena
menjadi berkurang/kecil.
2) “M”
Array Glide Slope
3. “M”
Array System
M-Array
dipasang apabila kondisi lokasi yang akan dipasang Glide Slope antena dimana
bagian depan antena Glide Slope terdapat tanah lapang/daerah halangan berupa
bukit, gedung-gedung dan transmisi listrik.
Susunan “M” Array antena terdiri dari 3 antena yang dipasang vertikal pada satu
tiang, satu antena di atas antena yang lain.Antena bagian bawah dengan tinggi
h, memancarkan kombinasi sinyal CSB dan SBO dengan lobe utama pada 3º.
Antena tengah dengan tinggi 2h, juga memancarkan kombinasi sinyal CSB dan SBO
dengan minimum lobe pada 3º. Antena atas dengan tinggi 3 h, yang memancarkan
sinyal SBO saja dan menghasilkan beberapa lobe dengan maximum lobe pada 1º dan
3º serta minimum lobe pada 2º dan 4º.
Kombinasi sinyal menghasilkan radiasi (field strength) pada sudut di bawah 1º
sangat berkurang sehingga sistem tidak begitu terpengaruh adanya bukit.
Seperti
dalam Localizer, sinyal clearance dipasang untuk memberikan indikasi
“terbang-keatas” (fly up).Dalam hal ini hanya 150 Hz SBO yang digunakan dan
dipancarkan dari antena bagian bawah dan atas.
Untuk mengarahkan pancaran sinyal semua sistem diatas menggunakan multielemen
antena dipole jalur lebar (broadband antena).
Rumus-rumus
ketinggian antena Glide Slope
Sistem
antena Glide Slope
|
hA1
|
<hA2
|
hA3
|
|
Null Reference
|
λ / 4 sin λ
|
2hA1
|
-
|
|
Sideband Reference
|
λ / 8 sin λ
|
3 hA1
|
-
|
|
Capture Effect (M - Type)
|
λ / 4 sin λ
|
2hA1
|
3hA1
|
|
Keterangan:
λ
= panjang gelombang = 30 = sudut luncur
Rumus
jarak penempatan antena Glide Slope terhadap threshold.
Contoh pada kondisi landasan pacu yang rata (flat) mulai titik
pendaratan sampai dengan threshold.
Berikut ini merupakan Merk
antenna Glide Slope diantaranya:
1.
a. Selex buatan Amerika
2. b. Park Air System (Normarc) buatan
Norwegia
Sumber
: 1. Gambaran umum ILS oleh M. Faidi
2. Introduction ppt ILS oleh M. Wildan